Kondang Merak, Tentang Berbuat Baik Yang tak Mengenal Jenis Agama

Naskah ini saya tulis menggunakan laptop. Padahal saya sekarang jarang sekali menulis menggunakan laptop. Alasannya sederhana, sebab lebih praktis menggunakan telepon genggam yang saya selalu bawa ke mana-mana. Karena keseharian saya banyak di kantor dengan pekerjaan yang berhubungan dengan energi, bukan kepenulisan.

Saya adalah tipe penulis yang menyelesaikan tulisan dengan beberapa kali menulis, paragraf demi paragraf hingga menjadi tulisan pepak, bukan tipe sekali duduk. Seperti halnya tulisan ini.

Tentang menghadiahi diri. Mungkin di tengah kesibukan yang menguras energi, upaya untuk memulihkan kembali semangat yang mulai kendur, surut dan kusut adalah dengan menghadiahi diri dengan berbagai hal kesukaan. Boleh dengan menyendiri mencari ketenangan diri, mendengarkan musik kesukaan, atau berpergian bersama teman.

Sabtu kemarin, keinginan berlibur bersama teman kantor setelah menunggu beberapa lama karena pembatasan, terkait kebijakan Covid-19, akhirnya dapat terwujud juga. Senang rasanya.

Kami, 12 orang berangkat menuju Malang Selatan. Tujuan kami ke pantai Kondang Merak. Sebagai perantau, setelah satu tahun lebih tinggal di Malang, saya jarang sekali piknik atau jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di Malang. Untuk masalah ini, ke depan sudah saya jadwalkan untuk rencana main ke mana saja.

Jam telepon genggam menunjukkan pukul 06:47 ketika kami berangkat dari Malang kota. Beberapa dari kami tentu belum sarapan, bahkan ada yang belum mandi, namun tetap sikat gigi (tak lain penulis sendiri).

Untuk mengisi energi, antara Malang Kota dan Kondang Merak, kami mengisi perut di salah satu rumah makan sebagai sarapan kami. Tepatnya di daerah Kepanjen. Model warung prasmanan. Satu per satu dari kami mengambil makanan. Sampai pada salah seorang dari kami sampai di kasir, setelah selesai menghitung si kasir menanyakan minuman yang diiginkan, “teh hangat gak manis, karena manisnya udah di embaknya” ujar rekan kami menggoda. Si mbak tersipu dan aku tersenyum kecut melihatnya.

1ac968d6-3571-47e6-bb8a-38d27dd3fafe

Foto bersama di depan warung makan sebelum sarapan

Dari Malang kota untuk menuju ke Kondang Merak, anda bisa lewat jalan arah Blitar, melewati Kebon Agung, Kepanjen, Bantur dan nantinya akan bertemu jalan bercabang tiga, lurus ke Balekambang, ambil kanan akan ke Kondang Merak, sedangkan kalo ke kiri anda akan sampai ke Pantai Bajul Mati.

Malang kota hingga Bantur, jalanan lempang-lempang saja. Sedikit berliku dan menanjak seusai Bantur. Dan akan semakin sulit seusai pertigaan tadi. Jalan terjal berbatu karena belum diaspal.

Saya lihat truk-truk besar pembawa material hilir-mudik, karena project masih berjalan. Hal ini membuat ketika hujan mengguyur, akses mobil hanya sampai di pertigaan tadi. Karena akan sangat berbahaya bila dipaksakan. Jalanan licin berlumpur dan berbatu. Membuat mobil dan motor akan mudah tergelincir.

Karena berbatu, beberapa kali dasar mobil HiAce yang kami gunakan menyentuh batu jalan. Meski pengemudi sudah sebisa mungkin mengupayakannya untuk tidak mengenainya. Selain itu, ada beberapa kilometer jalan menanjak berbatu yang harus kami tempuh. Tak mudah memang, tapi akan terbayar ketika anda sampai di Kondang Merak. Pantai indah, bersih dan masih sepi pengunjung.

IMG_4588

Tour Guide Kami

Ya, sesuailah dengan kriteria spot wisata yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Bahkan ada beberapa tujuan yang harus kami tempuh dengan menyusuri pantai dan masuk hutan, berjalan kaki, rasanya seru dan menyenangkan sekali.

IMG_4640

Di Kondang Merak, sudah ada rekan kami yang sudah sampai, yang sebelumnya berangkat lebih dulu. Kebetulan juga rekan kami yang lebih dulu itu memiliki kerabat yang tinggal di situ, sehingga kudapan makan siang dan tempat sudah ia siapkan. Baik bukan? meski ia berbeda keyakinan dengan kami. Memang, berbuat baik tak mengenal jenis agama. Saya suka berkah hubungan keberagaman itu.

Mungkin, anda sedang merencanakan liburan, barangkali tulisan ini bisa sebagai rujukan tempat liburan anda.

Salam.

Tinggalkan komentar